Diary Durensawit

Sekian bulan ini aku mungkin sudah berkategori sebagai manusia yang kurang bersyukur, salah satu kelemahan utama yang sampai saat ini belum bisa juga aku babat habis. Sifat ini menyebabkan hidup terkadang terasa menyesakkan dada, membuat pusing kepala, serasa memiliki beban besar sekali.

Allah ku yang Maha Pengasih menunjukkan kekuatan dan kasih sayangnya. Kembali kepada orang tuaku dalam beberapa jam setiap minggunya mampu mendinginkan hati dan kepalaku.

Trimakasih Allah, telah mengaruniakanku orang-orang terkasih sebagai wakil pelindung Mu di duni untu aku yang sudah tidak muda lagi ini.

 

Gak terencana sebelumnya, ikutan ke nikahannya mas Reva (dari keluarga besar Idham). Acaranya di gedung BKKBN di Halim.

Aku, wife, Dewi, Mama dan Papa Jakarta makan malam gratisan neh.

Gak sengaja juga (Alhamdulillah), aku bertemu dengan pak Wahyudi, mantan bosku dulu di Cibinong, ama anak pertamanya (yang kini udah lulus dokter) dan istri. Lumayan, melepas kangen ama beliau, dah lama sekali nggak sua langsung. Anehnnya, pertemuan ini terjadi setelah beberap hari lalu dia menelponku untuk mengucapkan selamat atas kembalinya aku kerja di tanah Jawa. Hehe

 

Yap,…akhirnya wisuda juga daku. Setelah satu setengah tahun (dari Maret 2008 sampai Oktober 2009 ini), hmm….capek juga tapi menyenangkan karena diberi kesempatan Allah menimba ilmu teori lagi.

Lumayan, dalam sidang wisuda yang dipimpin pak Husni, dapat duti karena kumlaud, hehe, dari dulu pingin ngerasain status itu akhirnya bisa terkabul.

Sayangnya aku nggak sempat foto2an ama anak2 STM Makasar. Tapi ketemu ama Jawa dan Saifudin secara nggak sengaja.

Ketemu juga Yolanda, anaknya tante Meli, yang rumahnya dulu kukontrak. Juga ada Nusr Laela, anak STM Sandiputra Jakarta yang dulu sempat PKL di Cibinong, anak D3 yang lulusnya ternyata barengan ama aku.

Pulang wisuda aku ke CImahi sekedar foto2an ama keluarga. Yah seadanya aja lah fotonya, karena ternyata Camdig nya juga kurang oke, karena tidak mampu mengambil gambar dengan baik jika cahayanya kurang. Ya tapi gapapa lah, yang penting ada kenang-kenangannya.